MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Kendati harga beras kualitas premium dan medium merambat naik, namun, stok dan daya beli masyarakat Kota Curup, Rejang Lebong masih aman. Hal ini terungkap dari pantauan OPD terkait di Pasar Atas Curup, Jum’at, (8/12) pagi.

Tim dadakan yang memantau harga dan stok sembako di Pasar Atas itu terdiri dari Staf Ahli Bupati, Ir.Amrul Eby, MSi, Kasatpol PP, Ahmad Rifai, SP, Inspektur Daerah, Gusti Maria, SH, MH. Serta Sekretaris Disperindagkop dan UKM, Robert Rio Tinto, MSi dan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Syafri Johan, MSi.

‘’Hari ini stok beras kita ada sekitar 50 ton. Itu dari berbagai jenis. Harganya memang naik antara Rp 400 sampai Rp 1.000 per kilo,’’ ungkap Hj. Ratna salah seorang pedagang beras terbesar di Kawasan Pasar Atas Curup ketika menerima kunjungan tim pemantau pasar.

Khusus beras stabilitasi pasokan dan harga pangan (SPHP) murah lanjut Hj.Ratna, masih kekurangan stok. Karena, pasokan beras SPHP kemasan 5 kg dari Bulog justru menurun. ‘’Sebelumnya kita mendapat pasokan 2 ton per minggu. Kini hanya 1 ton dalam 1 minggu. Dalam 1 hari beras SPHP itu sudah habis terjual. Karena banyak peminatnya. Beras SPHP kemasan 5 kg kita jual Rp 57.000,’’ tutur Hj.Ratna.

Diakui Hj Ratna, mayoritas beras yang dijual di tokonya dipasok dari Lampung, Jawa dan Palembang. Beras Lampung kemasan 50 kg dijual dengan harga Rp 710.000. Sedangkan beras merek Manggis kemasan 20 Kg dijual dengan harga Rp 310.000.

‘’Walaupun harganya naik, tapi, pembeli masih stabil. Dalam 1 hari kita bisa menjual antara 2-4 ton beras dari berbagai merek,’’ ujarnya.

Bagaimana dengan beras lokal? Tanya Amrul Eby. ‘’Kita tidak menjual beras lokal. Sebab, berasnya kosong. Lagi pula harga beras lokal sangat tinggi,’’ sambung Ratna.

Selain memantau harga dan stok beras, tim pemantau juga mengecek harga bawang merah, bawang putih dan minyak goreng di kios pedagang.

‘’Bawang merah dan bawang putih Rp 35.000 per kilo. Sedangkan bawang bombai Rp 35.000 per kilo. Stok banyak tapi penjualan menurun,’’ terang Amin, salah seorang pedagang.

Sedangkan minyak goreng murah merek Minyak Kita dijual pedagang seharga Rp 14.000 per liter. ‘’Kita membeli minyak kita dari grosir. Sebab, kita dapat jatah dari Bulog. Dalam satu minggu ini harga minyak goreng ini naik Rp 5.000 per liter,’’ jelas Doni pedagang Pasar Atas.

Kenaikan harga sembako di Pasar Atas Curup, ditanggapi Staf Ahli Bupati, Ir.Amrul Eby, MSi, menilai kenaikan harga itu masih dalam batas kewajaran. Sehingga tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.

‘’Nanti, kalau harganya sudah benar-benar melambung baru kita akan membuka pasar murah untuk membantu meringankan masyarakat selaku pembeli,’’ paparnya.

Hal senada disampaikan Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM.

‘’Kenaikan harga bahan pokok ini biasa terjadi ditiap akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru. Yang terpenting stok sembako cukup dan daya beli masyarakat tidak menurun. Namun, kita tetap berharap, kenaikan harga bahan pokok itu tidak melambung tinggi. Sehingga harganya masih terjangkau masyarakat,’’ imbuh bupati.

Kendati begitu lanjut bupati, pengawasan dan pemantauan harga sembako tetap dilakukan secara cermat. Sehingga, pedagang tidak semena-mena menaikan harga sembako. (rhy)

Editor : Rahman Jasin