MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Kelompok UMKM Belirang Maju Desa Belitar Seberang, Sindang Kelingi, terus mengembangkan produk olahan gula aren dan gula semut. Serta kopi bubuk hasil panen petani.

‘’UMKM klaster gula aren ada 28 orang dan kopi 22 orang.  Sampai saat ini produksi guka aren dan kopi bubuk terus berjalan,’’ jelas Ketua Kelompok UMKM Belirang, Soleh didampingi 3 rekannya, Reni, Putri dan Arianto.

Dikatakan, luasan perkebunan kopi petani Desa Belitar Seberang diperkirakan mencapai 70 hektar. Sedangkan kebun aren lebih dari 100 hektare.

‘’Dalam 1 bulan total produksi gula aren kita mencapai 500 kg. Sedangkan kopi bubuk rata-rata 4.000 kg atau 4 ton,’’ tutur Soleh.

Khusus produk gula aren dan gula semut belum dipasarkan ke luar desa secara besar-besaran. Tapi cukup dijual kepada para pengunjung yang berwisata ke Desa Belitar Seberang. ‘’Gula merah dan gula semut kita jual Rp.60.000 per kg.  atau Rp.15.000 untuk kemasan 250 gram. Kopi bubuk juga Rp.60.000 per kg atau Rp.15.000 untuk kemasan 250 gram,’’ sambung Soleh.

Produk UMKM ini tutur Soleh di jual di pasar arenan yang lokasinya berada di belakang komplek SDN 122 Belitar. Di lokasi pasar arenan ini ada pondok yang dilengkapi dengan tungku dan kuali untuk memasak gula merah dari bahan baku air nira yang disadap langsung petani dari pohon aren.

Di pasar arenan ini juga dijual jamu tradional atau yang dikenal dengan jamu gendong.  Sehingga pengunjung dapat menikmati aneka jenis jamu yang disediakan. Mulai dari beras kencur, kunyit asem, hingga rebusan brotowali yang pahit.

‘’Seluruh bahannya jamu ini berasal dari desa kita. Yang meraciknya embah saya. Jadi, saya hanya menjualnya saja. 1 gelasnya Rp.5000,’’ kata Winda, disela-sela melayani pembeli yang merupakan pengunjung Festival Bhumi Belirang.

Bahkan, Ketika meninjau pasar arenan ini, Bupati Rejang Lebong, Drs. Syamsul Effendi, MM, Dandim 0409, Letkol.Inf. Renaldy, dan anggota DPR-RI, HM Soleh ikut mencicipi jamu segar racikan embah Keling ini. (rhy)

Editor Rahman Jasin