MEDIA CENTER REJANG LEBONG – SMPN 6 Rejang Lebong menggelar lomba MTQ, Tahfidz dan Da’I cilik. Lomba ini diselenggarakan, 11-12 Desember 2023.

Pembukaan lomba MTQ ini dihadiri Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM, Kadis Dikbud Rezza Pahlevie, SH, Ketua Baznas, Faisal Najarudin.

‘’Lomba ini diikuti 64 siswa SMP dan SMPIT. Rinciannya, 28 peserta MTQ terdiri dari 10 putri dan 8 putra. 22 peserta tahfidz 10 putra dan 12 putri. Serta 24 peserta dai cilik. Terdiri dari 10 putra dan 14 putri,’’ jelas kepala sekolah SMPN 6, Suwanto didampingi Syaiful B selaku ketua panitia pelaksana lomba MTQ antar pelajar SMP.

Dikatakan, selama ini siswa yang bisa baca tulis al-quran baru sekitar 25 persen atau tiap kelas 5-6 siswa dari 25 siswa per kelas. Begitu juga dengan iqro’ 1-3 dan 4-5 rata-rata baru 30 persen. SMPN 6 sudah menerapkan kurikulum merdeka. Makanya, berusaha menambah jam mengaji.

‘’Saat ini kita butuh 12 guru ngaji. Tapi, baru 4 orang yang mendaftar. Jadi kita masih kekurangan 8 guru ngaji lagi. Mengaji ini dilaksanakan pukul 13.00 WIB – 14.30 WIB,’’ ujar Suwanto.

Di tahun ajaran 2024-2025 lanjut Suwanto, kemampuan mengaji siswa ini dijadikan prasyarat kenaikan kelas dan kelulusan siswa.

‘’Untuk kenaikan kelas VII ke VIII siswa minimal mampu menghafal 10 surat pendek. Serta 10 surat pendek lagi untuk kenaikan dari kelas VIII ke kelas IX termasuk kelulusan siswa. Selain itu, untuk mendukung program Rejang Lebong religius, SMPN 6 juga telah mengumpulkan infaq dari uang jajan siswa,’’ kata Suwanto.

Dikatakan, dana infaq siswa sudah terkumpul Rp 900.000 dan disetor ke Baznas. Kemudian, Baznas memberikan bantuan 2 kali lipat senilai Rp 1,8 juta. Salah satu bentuk bantuan Baznas itu berupa sepatu, tas sekolah dan jilbab untuk 15 siswa. Bantuan itu diserahkan langsung Bupati, Kadis Dikbud dan Ketua Baznas. Termasuk, kepala sekolah dan ketua komite sekolah.

Kadis Dikbud, Rezza Pahlevie, berharap lomba MTQ ini dapat dijadikan agenda rutin tahunan SMPN 6. ‘’Atau lomba ini dapat dilakukan secara bersama-sama. Sinergitas guru – kepala sekolah, siswa – orang tua dan pemerintah – masyarakat. Sehingga, kualitas pendidikan akan semakin baik,’’ paparnya.

Sementara Bupati, Drs.H. Syamsul Effendi, MM menjelaskan, untuk menyukseskan visi Rejang Lebong religius harus dilakukan wujud nyata. Bukan sekedar slogan tapi tanpa ada bukti nyata.

‘’Kita sudah memilih guru ngaji desa yang biayanya dibebankan dalam APBD. Kita ingin mengaji menjadi prioritas. Selain dalam setiap peringatan 1 Muharam, perlu dilaksanakan kegiatan MTQ seperti ini. Karena agama inilah yang membedakan kita dengan makhluk lain,’’ demikian bupati. (rhy)

Editor : Rahman Jasin