MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Syaiful Anshori memang kreatif. Betapa tidak. Syaiful yang biasa disapa Mas Iful di rumahnya di Desa Empat Suku Menanti, Sindang Dataran, bukan hanya mengelola kopi bubuk. Tapi, Mas Iful juga memanfaatkan kulit kopi arabica menjadi teh yang disebut caracas.

‘’Kita memproduksi kopi bubuk 2 kategori. Kopi bubuk asalan dan premium.Kedua kategori itu untuk kopi arabica dan robusta,’’ jelas Syaiful Ansori , pengelola kopi bubuk Rodaba kepada tim Media Center Diskominfo.

Dikatakan, kopi yang dikelola merupakan kopi asli petani yang ditanam di wilayah lereng dan kaki Bukit Kaba. Kopi bubuk asalan dijual Rp 45.000 per kg dan kwalitas premium Rp 60.000 yang berasal dari biji kopi petik merah.

Sedangkan untuk teh kulit kopi arabica dihargai Rp.50.000 per kg. Proses pengeringan masih dilakukan dengan teknologi rumah kaca.
Sehingga, suhu di dalam rumah kaca berukuran 3 X 4 meter yang berada di samping rumah Mas Iful itu tetap terjaga. Jadi, walaupun hujan di malam hari suhu di rumah kaca tetap hangat.

Selain memanfaatkan kulit kopi arabica, Mas Iful juga memanfaatkan kulit telur atau cangkang telur sebagai sumber calcium bahan campuran pupuk.

‘’Kadar kalsium cangkang telur inikan tinggi. Makanya, setelah kita jemur kering, cangkang telur ini akan kita blender halus. Lalu kita gunakan sebagai pupuk calcium,’’ ujar Iful. (rhy)