MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Kebun jeruk gerga ‘’Cahaya Gerga Akbar’’ milik Tarmono di Desa Empat Suku Menanti, Sindang Dataran, Rejang Lebong menjadi salah satu objek agro wisata andalan desa. Tak heran jika kebun yang berada di jalan poros desa itu selalu ramai ‘’diserbu’’ pengunjung.

‘’Pengunjung ramai pada hari libur dan hari besar nasional. Tiap pengunjung dikenai tiket masuk Rp 15.000 per orang. Pengunjung dipersilahkan memetic buah jeruk. Jeruk yang dipetik akan ditimbang dan dihargai Rp 15.000 per kg,’’ jelas Tarmono pemilik kebun seluas 1 hektare kepada Tim Media Center Diskominfo Rejang Lebong. Saat itu, Tarmono didampingi Jumari selaku Kades dan Subandi dari Pokdarwis.

Untuk menjaga pohon jeruk tidak rusak, maka, para pengunjung lebih dulu diberikan tata cara memetic buah jeruk yang benar. Misalnya, pemetik buah harus menggunakan gunting buah. Serta pengunjung tidak diperbolehkan menarik ranting untuk menjangkau buah yang berada diujung ranting tinggi. Karena penarikan ranting itu bisa mematahkan ranting.

Dalam kondisi normal lanjut Tarmono, 300 batang jeruk gerga yang saat ini sudah berusia 6 tahun itu terus berbuah lebat. ‘’Dalam satu musim panen, kita bisa memetik 10 ton jeruk segar dengan harga Rp 15.000 per kg,’’ kata Tarmono.

Namun, pemetikan buah jeruk dengan kulit sedikit tebal dan berwarna kuning itu tidak dilakukan secara serentak. Tapi, dipanen secara bertahap. Karena, pemetikan buah dilakukan sesuai pesanan pengunjung.

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, Tarmono berupaya membangun pondok peristirahatan dan pojok kopi di lokasi kebun. Sehingga, pengunjung dapat duduk santai menikmati buah jeruk segar di pondok. Atau menikmati kopi hangat di pojok kopi.

Selain jeruk gerga, Tarmono juga mengembangkan tanaman muda seperti tomat dan bawang daun. Kini, buah tomat yang ditanam tampak lebat dan besar besar. Sedangkan bawang daun sudah siap panen.

‘’Kini, kita berusaha mengembangkan kebun baru seluas 2 hektare untuk jeruk gerga dan jeruk BW. Lokasinya cukup dekat dengan kebun ini. Bibit jeruk yang kita tanam itu sudah berusia 3 bulan. Diharapkan dalam usia 3 tahun, kedua jenis jeruk sudah berbuah,’’ tukas Tarmono.

Sementara itu, Subandi dari Pokdarwis merasa optimis Desa Empat Suku Menanti akan mampu mengukir prestasi dalam Lomba Desa Wisata yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu.

‘’Kita sudah siap menyambut kunjungan tim penilai lomba desa wisata, 6-7 November 2023. Sebelumnya, kita sudah memaparkan potensi desa di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu,’’ ujar Subandi.(rhy)