Media Center Rejang Lebong – Asisten II Setda Kab. Rejang Lebong DR. H. Asli Samin,S.Kep,M.Kep bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kab. Rejang Lebong, Dodi Sahdani, S.Sos., M.Si mengikuti Rapat Lokakarya Percepatan Transformasi Digital secara virtual di Ruang Rapat Sekda Kab. Rejang Lebong, Selasa, (16/1) pagi.

Lokakarya tersebut dibuka oleh Plh. Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Suryawan Hidayat, ST diikuti oleh jajaran Pemerintah Se-Indonesia secara virtual.

Dalam sambutannya, Plh. Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Suryawan Hidayat, ST mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong pelaksanaan inovasi pemerintahan daerah serta optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kerangka sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Otonomi Daerah dengan USAID ERAD yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan inovasi dibidang pelayanan publik dan informasi digital.

“Kerjasama antara Direktorat Jenderal Otonomi Daerah dengan USAID ERAD ini dalam fungsi pengawasan terhadap Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan informasi digital di daerah yang memiliki latar belakang yang sangat penting,” ujar Suryawan.

Alasan utama dilaksanakannya lokakarya ini adalah untuk membandingkan inovasi yang telah dilakukan di Indonesia dengan pengalaman dari Negara India yang memiliki kemiripan situasi dan kondisi dengan Indonesia.

“Dalam lokakarya itu kita mendapatkan informasi dari narasumber. Dia menyampaikan inovasi dari 16 kota di India yang telah berhasil mengimplementasikan konsep smart city,” ucapnya.

Usai mengikuti kegiatan tersebut, Kepala Diskominfo Kab. Rejang Lebong, Dodi Sahdani, S.Sos., M.Si mengatakan lokakarya perbandingan smart city di India dengan Indonesia adalah langkah yang sangat relevan.

“Harapannya kita dapat belajar dari praktek terbaik yang telah dilakukan di India dan menerapkannya di Indonesia,” ujar Dodi.

Pembelajaran smart city dari berbagai negara harus mampu kita dalami secara profesional, kata Dodi Sahdani, sehingga diimplementasikan di daerah. “Kami percaya lokakarya ini akan memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana inovasi di Indonesia dapat lebih efektif dan efisien yang dapat berdampak pada transformasi digital yang sebenarnya,” tutup Dodi. (Andi)