Media Center Rejang Lebong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong Gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko dan Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi Pada Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.

Bimtek yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati pagi itu, Selasa, (11/6) secara resmi dibuka oleh Asisten II Setda Kab. Rejang Lebong, dr. H. Asli Samin, S.Kep,M.Kes.

Hadir pula Koordinator Pengawasan Bidang APD pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Prov. Bengkulu, Hendra Cipta, serta dihadiri oleh Kepala OPD beserta jajaran dan para peserta bimtek.

Dalam sambutannya mewakili Bupati Rejang Lebong, Asisten II Setda Kab. Rejang Lebong, dr. H. Asli Samin, mengatakan bahwa SPIP adalah suatu sistem yang dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan pemerintahan dilakukan dengan efektif dan efisien, serta sesuai dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi.

“Dalam mengimplementasikan SPIP tentu saja melibatkan beberapa risiko yang perlu dikelola dengan baik dengan menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif diantaranya dengan melaksanakan penilaian risiko secara menyeluruh, menyusun perencanaan manajemen risiko yang jelas dan terinci, pengendalian internal, pendidikan dan pelatihan, pengawasan dan evaluasi,” jelas Asli Samin.

Asli Samin juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada BPKP Perwakilan Prov. Bengkulu yang setia dan tidak mengenal lelah dalam memberikan motivasi, dorongan dan pendampingan kepada Pemkab. Rejang Lebong.

Mudah-mudahan dengan pelaksanaan bimbingan teknis ini akan semakin meningkatkan pengetahuan kita sehingga kita dapat semakin meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Harapan saya di tahun 2024 ini kita dapat meningkatkan maturitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (spip) dari level 2 menjadi level 3 dengan skor minimal 3,0,” ucapnya.

Untuk mencapai target ini tentu saja perlu dukungan dan peran aktif kita semua. Kepada perangkat daerah saya harap dapat memberikan perhatian khusus terhadap penyelenggaraan SPIP terintegrasi tahun 2024 ini demi mencapai target menjadi level 3.

“Bimbingan teknis manajemen risiko dan pembinaan SPIP terintegrasi hari ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang SPIP, untuk itu saya berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti acara ini dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (Andi)