MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong Rezza Pakhalevi,SH menghadiri dan membuka kegiatan Pendampingan Kelompok (Lokakarya) 7 Panen Hasil Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 5 Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pertemuan SMK N 6 Rejang Lebong tadi (22/12) pagi itu dihadiri Ketua DPRD Mahdi Husen,SH, perwakilan Unsur FKPD (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), Kepala-Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Ketua BGP Bengkulu, Kepala Cabdin, Kepala Sekolah, serta diikuti oleh Calon Guru Penggerak (CGP) dan Guru Penggerak Kabupaten Rejang Lebong.

Kegiatan PGP ini diikuti oleh 5 orang pengajar praktik dan 25 orang CGP dari masing-masing jenjang mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Lokakarya 7 ini digelar selama dua hari dari tanggal 21 hingga 22 Desember 2022.

Dalam sambutannya, Kepala Disdikbud Rejang Lebong Rezza Pakhalevi,SH menyampaikan, para CGP ini akan menjadi aset-aset penting bagi perubahan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong.

“Besar harapan kami agar aset-aset ini terus difasilitasi dan dikembangkan demi kemajuan anak-anak didik kita di Kabupaten Rejang Lebong,” ujar Kadis Rezza.

Rezza juga menyampaikan, Pemkab Rejang Lebong akan selalu mendukung para CGP untuk menjadi Guru Penggerak yang sebenar-benarnya.

“Kami akan selalu mensupport Calon Guru Penggerak ini. Kami akan memberikan ruang kebebasan bagi Calon Guru Penggerak untuk bekarya. Sehingga nantinya dapat menjadi Guru Penggerak yang sesungguhkan,” ucapnya kembali.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Rezza juga meminta kepada para Kepala Sekolah untuk tidak memberikan tugas yang berlebihan kepada para CGP.

“Saya minta jangan berikan tugas yang berlebihan kepada para Calon Guru Penggerak ini,” kata Kadis Rezza.

“Agar mereka dapat fokus dalam mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian tugas-tugas mereka untuk lulus menjadi Guru Penggerak,” tambahnya.

Untuk diketahui Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak (CGP).

Kegiatan Lokakarya Orientasi ini sendiri bertujuan untuk memahami ekosistem belajar dalam program PGP, mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi serta bentuk dukungan yang akan didapatkan selama mengikuti program PGP serta membuat rencana pengembangan diri.

Sehingga diharapkan posisi diri dan rencana pengembangan kompetensi diri CGP bisa terpetakan. Pada kesempatan ini dibangun juga komitmen bersama antar CGP dan Kepala Sekolah dalam proses transformasi sekolah. (Reporter Andi, Editor Aditya MCRL)