Media Center Rejang Lebong – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kab. Rejang Lebong melaksanakan Sosialisasi dan Edukasi Pola Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada penerima manfaat.

Yakni anak stunting, anak gizi buruk, anak gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin melalui kegiatan pengembangan desa B2SA.

Direktur Penganekaragaman Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, mengatakan bahwa konvergensi program daerah dan desa dalam penanganan stunting benar-benar diwujudkan.

“Dari lima starategi penangan stunting, pangan dan gizi menjadi urgensi pada kegiatan Rumah Pangan B2SA ini,’ ujar Rinna.

Konvergensi diterapkan dan didukung oleh instansi terkait diantaranya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seluma, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong, Satgas Stunting BKKBN, serta Kepala Desa Talang Rimbo Lama dan Kepala Desa Air Meles Bawah.

“Peran kader PKK mulai dari tingkat pusat hingga ke desa sangat penting dalam upaya penanganan stunting melalui kegiatan Rumah Pangan B2SA.

Tentunya ini merupakan sinergitas dan kolaborasi yang baik ditambah dengan dukungan pendampingan dari instansi terkait agar kegiatan ini dapat memberi dampak yang signifikan,” ungkap Rinna dalam kunjungannya ke Rumah Pangan B2SA di Desa Talang Rimbo Lama dan Air Meles Bawah, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada Kamis (28/09/2023).

Rinna menambahkan, Rumah Pangan B2SA merupakan tempat dimana dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan ini dilaksanakan dengan cara memberikan makanan beragam, bergizi seimbang dan aman kepada penerima manfaat.

“Kali ini kita menyasar penerima manfaat sebanyak 100 orang yang diantaranya 50 orang di Desa Talang Rimbo Lama dan 50 orang lagi di Desa Air Meles Bawah yang akan diberikan makanan 3 kali dalam seminggu selama 3 bulan,” tambah Rinna.

Sementara itu dalam berbagai kesempatan, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto, menyampaikan jika Pengembangan Desa B2SA telah berhasil diaplikasikan di 70 lokasi di seluruh Indonesia bekerjasama dengan kader PKK di tingkat pusat sampai tingkat desa.

“Edukasi kepada masyarakat melalui pengembangan Rumah Pangan B2SA ini sebagai sarana percontohan dan akan segera diimplementasikan secara nasional dalam rangka mengaplikasikan konsumsi pangan dengan gizi seimbang dengan harapan dapat mengatasi stunting dan gizi buruk untuk mewujudkan generasi yang sehat, aktif dan produktif,” ungkapnya.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga.

Disisi lain Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten rejang Lebong Ny. Hj Hartini Syamsul Effendi S.Sos M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.

“Semoga pelaksanaan kegiatan tersebut bisa mempercepat penurunan angka shunting di kabupaten rejang Lebong ini,’ ujar Hartini Syamsul.

Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Kab. Rejang Lebong, Ny. Hartini Syamsul menerima langsung kunjungan kerja Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan Tenaga Pendamping B2SA dikelompok sasaran program di kabupaten rejang Lebong. (Ttg)