MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Usai apel bersama, Sekdakab, Yusran Fauzi, ST bersama para kepala dinas instansi menggelar diskusi di halaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pukul 10.00 WIB, Rabu, (17/1).

Dalam diskusi santai sambil ngopi dan menikmati makanan ringan, Sekda meminta para pejabat untuk menyampaikan ‘’permasalahan’’ yang terjadi. Baik masalah diintern OPD maupun yang mengemuka di kalangan masyarakat.

‘’Cuaca ekstrim saat ini diperkirakan akan berlangsung lama. Kondisi ini perlu diantisipasi. Karena rawan terjadi bencana. Seperti banjir dan langsor,’’ ungkap Kepala BPBD, Drs.Shalahudin.
Misalnya, lanjut Shalahudin, di pangkal jembatan tak jauh dari lokasi diskusi ini ada warga yang membangun rumah di pinggir jurang.

‘’Ada rumpun bambu yang ditebang hingga, tanah pinggiran jurang mulai terlihat longsor. Kami berharap, warga yang membangun itu dapat diingatkan khususnya dalam penerbitan IMB,’’ ujarnya.

Hal itu langsung ditanggapi Kadis PU, Drs. Rektor Vande Armada. ‘’Bangunan yang melanggar aturan itu bukan hanya terjadi di Kota Curup. Tapi, banyak juga di wilayah kecamatan lain. Untuk bangunan yang melanggar itu tidak akan kita terbitkan IMB-nya. Kita berharap, peneguran terhadap bangunan melanggar itu dapat dilakukan pihak kecamatan melalui Kades dan Lurah selaku penguasa wilayah,’’ tukas Rektor.

Menanggapi soal bangunan melanggar aturan itu, Sekda juga mengingatkan Dinas PU untuk lebih aktif dan proaktif. ‘’Kalau ada warga yang menumpukkan material di wilayah Pasar Tengah misalnya, maka, petugas PU harus segera mempertanyakannya. Khususnya terkait penerbitan IMB-nya,’’ tutur Sekda.

Sedangkan Kadis Pertanian, Zulkarnain, MT menyoroti pengelolaan sampah di Kota Curup. ‘’Kota Curup sudah berkali-kali mendapat piala adipura. Saat itu, ada tim Pamong Praja yang melakukan pengawasan terhadap titik sasaran. Mulai dari sekolah, perkantoran, rumah sakit hingga pasar dan pusat pertokoan. Sehingga, kebersihan dan keindahan lingkungan dapat terpantau dan terkendali. Saat ini, tim pamong praja ini perlu diaktifkan kembali,’’ tegas Zulkarnain.

Saran Zulkarnain langsung ditanggapi Sekda. Dengan santai Sekda meminta OPD terkait untuk menelusuri tim pamong praja.

‘’Para pedagang buah perlu diingatkan agar menyediakan tempat penampungan sampah. Sehingga sampah tidak berserakan di lokasi penjualan buah yang berada di pinggir jalan,’’ tukas Sekda.

Selain itu, Sekda juga mempertanyakan perkembangan Mal Pelayanan Publik yang dikelola DPMPTSP. ‘’Kita rencanakan, Mal Pelayanan Publik ini akan kita launching Bulan Mei 2024. Kita juga akan melakukan pembenahan lingkungan. Seperti pagar. Setelah itu baru kita resmikan,’’ kata Kepala DPMPTSP, Zulkarnain.

Sedangkan Kadis Kominfo, Dodi Sahdani, S.Sos, M.Si diminta Sekda untuk menjelaskan progres dan perkembangan persiapan aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

‘’Saat ini, persiapan SPBE kita mendapat penilaian tertinggi di Provinsi Bengkulu,’’ tutur Dodi.

Sekda langsung meminta seluruh OPD untuk menindaklanjuti penerapan aplikasi SPBE. ‘’Kalau persiapannya sudah bagus, yang lebih penting lagi adalah penerapan SPBE itu. Jadi, seluruh OPD harus segera mempersiapkan penerapan SPBE ini,’’ jelas Sekda.

Selain itu, Sekda juga mengimbau pejabat yang masih mengenakan baju Korpri lama agar segera memakai baju Korpri yang baru.

‘’Baju Korpri yang baru kan sudah ada. Nanti dalam apel bersama bulan depan di halaman Arda harus seragam jangan blang bleng seperti sekarang ini,’’ Sekda mengakhiri. (rhy)

Editor : Rahman Jasin