MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Dinas Kesehatan Rejang Lebong menggelar rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrening layak hamil, ANC dan stunting. Kegiatan ini dihadiri Keta TP PKK, Hj. Hartini Syamsul Effensi, S.Sos, Mi diwakili Ketua Pokja IV, Komalasari Dewi, AMd. Keb, dilaksanakan di aula BLKM, Senin, (16/10).

‘’Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta stunting, hari ini Dinkes membentuk dan mengevaluasi jejaring skrening layak hamil, ANC dan stunting,’’ ungkap Kadis Kesehatan Rejang Lebong, Revi Meido Satria, AMd.Kep, SMK saat membuka rapat tersebut.

Dikatakan, angka stunting di Rejang Lebong masih tinggi. Yakni tahun 2021 sekitar 21 persen. ‘’Berkat usaha dan aksi konvergensi yang dilaksanakan di tahun 2022, kita berhasil menurunkan angka stunting menjadi 20,2 persen. Ini masih diatas rata-rata Provinsi Bengkulu, 19,8 persen. Tahun 2023 diharapkan bisa turun menjadi 16-18 persen. Sehingga tahun 2024 kita bisa mencapai target nasional. Yakni, 14 persen,’’ tutur Revi.

Diakui Revi, jumlah penderita penyakit menular juga masih tinggi. Seperti diare, TBC, dan malaria. Serta angkan kesakitan penyakit tidak menular juga. Seperti, diabet, jantung, kolesterol, darah tinggi, stroke. Termasuk ODGJ,’’ paparnya.

Untuk menekan tingginya angka kematian ibu, anak, gizi buruk dan stunting, Dinkes terus melakukan Langkah-langkah strategis. ‘’Untuk menurunkan stunting kita bekerjasama dengan lintas sectoral. Seperti KUA. Khususnya dalam menyiapkan calon pengantin. ‘’Calon pengantin perempuan itu minimal berusia 19 tahun dan 23 tahun pria. Dalam usia ini calon ibu sudah siap secara fisik dan psikis. Sebab, seluruh organ reproduksinya sudah siap dan layak hamil. Selama hamil ibu-ibu harus menjalani pemeriksaan 6 kali dengan 2 kali pemeriksaan USG. Sehingga tumbuh kembang janin dapat terpantau. Asupan gizi ibu juga diperhatikan. Sehingga Ketika anaknya lahir tidak cebol atau stunting,’’ tambah Revi.

Sementara Ketua panitia pelaksana rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrening layak hamil, ANC dan stunting, Martha, SST menjelaskan, pertemuan ini diikuti 75peserta. Terdiri dari, 21 bidan koorinator, 21 pengelola program gizi, 1 dari Kemenag, 1 Dinsos, 1 Cabdin Diknas, 15 KUA, 1 DP3APPKB, 1 PKK, 1 dari IBI,1 dari Persagi, 1RSUD, 1 dari RS Assalam, 1 RS Annisa, 1 Klinik Kiara1 Klinik Caesar, 1 Klinik Tiara Medika. Ditambah dari Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Rejang Lebong.

‘’Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatan pelayanan Kesehatan ibu hamil, pelayanan ANC, layanan calon pengantin, remaja dan balita. Termasuk pemantauan tumbuh kembang balita,’’ demikian Marthawati, SST. (ttg)

Editor : Rahman Jasin
Reporter : Tatang