MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Fantastis. Ratusan knop atau kuncup Bunga Rafflesia muncul di 2 titik habitatnya di Desa Kampung Melayu Kecamatan Bermani Ulu. Fenomena 150 knop yang muncul itu ada sekitar 14 bunga yang mekar dan layu.

Untuk melihat kondisi kedua titik habibat puspa langka itu tim Dinas Pariwisata bersama Dinas Kominfo turun ke lokasi pukul 13.00 WIB – 16.30 WIB, Rabu, (24/1).

Tim pemantau ini dipimpin Kadis Pariwisata, Budianto, ST, MT. Untuk menuju titik lokasi, rombongan dipandu Kades Kampung Melayu, Andoyo didampingi tim para medis dari Puskesmas Kampung Melayu. Yakni, Bidan Eri Khotijah, Ike Deva Andela (bidan desa), Revi Marbun (ahli gizi) dan Yesi Marbun petugas Kesling. Termasuk, Bhabin Kamtibmas, Aipda. Imam Rusyadi dan Babinsa, Sertu Wasito. Plus beberapa warga desa.

Rombongan pemantau kedua titik habibat bunga raksasa itu bergerak dari Kantor Camat Bermani Ulu sekitar pukul 13.00 WIB. Saat menuju lokasi sebagian rombongan naik sepeda motor. Sebagian lagi menggunakan kendaraan roda empat. Namun, kendaraan hanya bisa mengantar sampai ke lokasi perkebunan warga dengan jarak tempuh sekitar 15 menit dari Kantor Camat. Setelah itu, rombongan harus jalan kaki meniti jalan setapak mendaki dan menuruni punggung bukit terjal. Termasuk menyeberangi 2 sungai. Melintasi pinggiran tebing jurang memang membutuhkan adrenalin tinggi. Sebab, jika terpeleset bisa menggelincir ke dasar jurang yang dalam.

Setelah 1 jam lebih berjuang menaklukan medan berat, rombongan akhirnya tiba di bibir tebing lokasi. Sehingga,
untuk mencapai titik kumpul knop Rafflesia itu, rombongan harus menuruni jurang dengan kemiringan 80-90 derajat yang dalamnya sekitar 20 meter.

Di titik lokasi pertama itu, terlihat 1 bunga Rafflesia mekar dan mulai melayu dengan warga merah kehitaman. Namun, di radius sekitar 50 X 50 meter di badan jurang di pinggir sungai itu tampak ratusan knop bertebaran di 4 penjuru. Ada 7 knop yang besar yang masih dibalut kulit ari berwarna cokelat. Ada juga yang kulit arinya mulai mengelupas hingga calon kelopak bunga raksasa itu terlihat kemerahan.

Disisi kanan dinding jurang itu terlihat ratusan knop Rafflesia sebesar bola tenis tampak muncul. Termasuk knop sebesar bola ping pong. Dan knop paling besar ada 4. Sedangkan di sisi kiri diareal sepanjang 50 meter knop-knop Rafflesia juga terlihat menyembul. Bahkan ada 9 knop yang segera mekar. Karena kulit arinya mulai mengelupas.

Sedangkan di titik habitat kedua, jumlah knop yang muncul lebih sedikit. Ada sekitar 27 knop yang muncul dalam berbagai ukuran. Serta 13 bunga Rafflesia yang mekar dan mulai layu dan membusuk.

‘’Baru kali ini kuncup Bunga Rafflesia mekar banyak sekali. Tahun-tahun sebelumnya tidak sebanyak ini. Jadi, desa kita ini merupakan habitat besar Bunga Rafflesia,’’ ungkap Kades Kampung Melayu, Andoyo.

Dikatakan, lokasi munculnya ratusan knop Bunga Rafflesia itu pertama kali ditemukan Edi Saputra, pukul 14.00 WIB, Minggu, (21/1).

‘’Saat itu, saya sedang berburu. Ketika tiba di lokasi saya kaget. Sebab ada Bunga Rafflesia mekar. Lalu saya foto dengan kamera HP. Setelah saya periksa ternyata ada ratusan kuncup bunga yang muncul di lokasi itu. Kemudian, foto bunga itu saya share di FB dan akhirnya banyak yang tahu,’’ tutur Edi Saputra.

Atas fenomena itu, Kadis Pariwisata, Budianto, ST, MT menyarankan agar lokasi habitat puspa langka itu harus dijaga dan dilindungi sehingga kelestariannya tetap terjaga.

‘’Bunga Rafflesia ini merupakan salah satu puspa yang dilindungi. Jadi, lokasi itu harus dijaga. Pengunjung jangan sampai merusak knop-knop Rafflesia yang masih kecil-kecil itu,’’ ujar Budianto. (rhy)

Editor : Rahman Jasin