MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Usai Apel gabungan bulanan OPD jajaran Pemkab dan halal bi halal Idul Fitri 1445 H dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu Asisten I Setda, Pranoto Madjid, SH, MSi, pukul 08.40 WIB, Rabu, (17/4).

Sebelum diskusi yang dipimpin Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM berlangsung, Sekda, Yusran Fauzi, ST lebih dulu mengajak seluruh pejabat untuk memberikan donasi untuk warga Lebong yang menjadi korban banjir.

Dari seluruh pejabat itu, terkumpul dana sebesar Rp2.452.000 yang diserahkan Sekda kepada Kabag Kesra Setda, Herwin Wijaya.

‘’Kita minta seluruh OPD dapat mengumpulkan sumbangan berupa uang tunai, sembako atau pakaian layak pakai. Bantuan yang terkumpulkan akan kita serahkan ke Lebong,’’ kata Sekda.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu Asisten I Setda, Pranoto Madjid, SH, MSi dengan mengedepankan topik ‘’penanggulangan sampah Kota Curup’’.

‘’Pasca lebaran, volume sampah di Kota Curup memang meningkat. Untuk menanggulangi dampak penumpukan sampah itu perlu dilakukan secara terpadu. Misalnya, DLH terkait pengelolaan dan pengangkutannya sampah. Serta Dinas PU tentang normalisasi drainase atau siring kota. Termasuk, lurah dan camat. Saat ini ada beberapa titik lokasi penumpukan sampah. Diantaranya di kawasan Simpang Lebong,’’ tutur Pranoto.

Untuk itu, Pranoto langsung meminta tanggapan Kadis DLH, M.Budianto, ST, MT. ‘’Untuk menangani sampah kota ini, kita sudah menurunkan personel dari Bidang Persampahan dan Bidang Pertamanan,’’ kata Budianto.

Namun lanjut Budianto, penanganan sampah kota ini masih diwarnai beberapa kendala. Mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Mulai dari keterbatasan armada angkutan hingga dukungan SDM yang masih kurang.

‘’Selain itu, masih banyak warga yang membuang sampah secara sembarangan,’’ jelas Budianto.

Sedangkan Camat Curup, R.Gunawan Wibisono, SSTP menyampaikan bahwa jadwal pengangkutan sampah dapat dipercepat. ‘’Pengangkutan sampah ini sering telat. Idealnya sebelum jam sibuk di pagi hari tumpukan sampah sudah diangkut. Jadi, penangkutannya dapat dilakukan sebelum pukul 06.30 WIB. Penanganan sampahini dapat melibatkan Satpol PP dan OPD lain,’’ ujar Camat.

Misalnya tutur Camat, pengelolaan sampah di Simpang Air Sengak yang selama menumpuk. Berkas kerjasama LPM dan warga, lokasinya dibuat permanen dengan semen. Lalu, pedagang yang berjualan di dekat lokasi dijadikan penjaganya.

‘’Ada 1 titik lokasi lain yang perlu mendapat perhatian bersama. Yakni, lokasi tumpukan sampah di tebing STM. Agar warga tidak membuang sampah disitu, maka, lokasinya dapat dibangun menjadi lokasi swa foto yang indah,’’ usul Camat.

Sementara itu, Bupati langsung memberikan tanggapan. ‘’Jika kendalanya adalah kurangnya sarana dan SDM, maka, silahkan DLH ajukan usul penambahan SDM baik ASN maupun TKS. Termasuk usul dana penambahan sarananya dan akan kita prioritaskan dalam APBD-Perubahan,’’ kata Bupati.

Bupati juga meminta DLH untuk menuntaskan pengangkutan sampah kota pukul 07.00 WIB. Jika tidak maka tumpukan sampah akan diacak-acak binatang.

‘’Sebab, saya pernah melihat hingga pukul 10.30 WIB, sampah di Pasar Atas belum diangkut. Tolong jangan biarkan sampah menumpuk, angkut cepar dan jadwalnya dipercepat,’’ tutur Bupati.

Selain itu, bupati juga menyinggung soal limbah penggilingan padi dan kopi yang dibuang ke sungai. Limbah yang dibuang sungai itu telah mendangkalkan badan sungai. ‘’Dampaknya ketika hujan turun air sungai akan meluap. Kondisi ini perlu diantisipasi bersama-sama,’’ tukas bupati.

Sekdakab, Yusran Fauzi, ST menyarankan agar dibentuk tim Yustisi pengawasan sampah. Serta menjadwalkan aksi gotong royong dititik lokasi penumpukan sampah. Misalnya di lokasi tebing STM.

‘’Para pedagang buah dan pedagang kuliner di jalan protocol perlu diberikan tempat sampah berupa karung. Sehingga pedagang bisa membuang sampah secara tertib dan tidak berserakan,’’ tutur Sekda mengakhiri. (rhy)

Editor : Rahman Jasin