MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bupati Rejang Lebong, Drs.H.Syamsul Efendi, SH, MM buka Konfrensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) ke-VII. Proses pembukaan Konfercab itu dilaksanakan di rumah dinas bupati, pukul 20.15 WIB- 21.45 WIB, Sabtu, (4/11).

Pembukaan Konfercab itu dihadiri unsur Forkopimda, para kepala dinas instansi. Serta Wakil Sekretaris PBNU, KH Sulaiman Tanjung, MPd, Khatib PB NU, KH. Muhyiddin Thohir, Sekretaris PWNU Bengkulu, Prof.Dr.H.Zubaidi, MPdI. Pengurus MWC NU dari 15 kecamatan. Fatayat NU, Muslimat NU. Serta IPNU, IPPNU, dan IKA PMII.

‘’Nahdlatul Ulama atau NU merupakan organisasi keagamaan yang didirikan,  31 Januari 1926 di Surabaya telah memberikan kontribusi  besar dalam perjalanan sejarah negara dan bangsa hingga kini. NU tidak hanya bergerak dibidang keagamaan saja. Tapi juga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Dan konsisten  menjaga idiologi Pancasila, bhineka tunggal ika,  NKRI dan UUD 45 ,’’ kata bupati.

Dikatakan, sikap dan perilaku beragama yang moderat tawasut menjadikan  NU sebagai perekat kerukunan persatuan ditengah tengah kehidupan masyarakat yang multi faham keagamaan, multi agama, multi budaya dan tradisi.

‘’Saya ucapkan terimakasih kepada pengurus PCNU dalam 3 periode 2008-2023 yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Khususnya dibidang Pendidikan. Mulai dari PAUD hingga Pondok Pesantren Darul Ma’arif. Jadi, PCNU telah menjadi mitra pemerintah daerah dan mewujudkan Kabupaten Rejang Lebong religious dan bercahaya. Serta membumikan Islam yang rahmatan lil alamin,’’ ujar bupati.

Semoga lanjut bupati, Konfercab PCNU ke VII ini mampu menghasilan keputusan strategis. Baik struktur kepengurusan maupun program kerja kedepan.

Sedangkan Wakil Sekretaris PBNU, H.Sulaiman Tanjung, MPd, mengupas sejarah perjuangan NU dalam menjaga NKRI.

Tahun 1946-1947 tukas Sulaiman, terjadi agresi yang dilakukan tentara sekutu Inggris dan Belanda yang menyerbu Kota Surabaya untuk merebut Kembali NKRI. Lalu, para kiyai, para ustadz dan santri berjuang mengangkat senjata. Saat itu dicetuskan Resolusi Jihat. Jadi, dalam radius 70 KM dari Surabaya dihalalkan membunuh penjajah. Bahkan dalam pertempuran 10 November di Surabaya itu, 2 jenderal sekutu tewas. Sejak itu, tidak ada lagi orang asing yang mengganggu NKRI.

‘’Hingga kini, NU konsisten dan harga mati menjaga NKRI,’’ tutur Sulaiman.

Sulaiman juga mengimbau PCNU Rejang Lebong untuk meningkatkan atau menaikan kelas dari B menjadi kelas A.

‘’Ada 3 syarat untuk bisa naik kelas A. Pertama dirikan perguruan tinggi. Kedua dirikan rumah sakit minimal klinik pratama. Ketiga laksanakan pengkaderan 1 kali dalam setahun. Sehingga dalam mukhtamar NU, PCNU memiliki 3 suara,’’ ujarnya.

Sedangkan Ketua PCNU Rejang Lebong dalam 3 periode, 2008-2023, Dr. H.Ngadri Yusro menjelaskan PCNU telah memiliki kepengurusan di 15 kecamatan dan pengurus ranting di 123  dari 156 desa/kelurahan di Rejang Lebong. ‘’Sisanya, masih ada 33 ranting lagi yang belum terbentuk. Dan itu menjadi tugas pengurus yang akan terpilih dalam Konfercab ke-VII yang dilaksanakan, 4-5 November 2023 ini,’’ pungkas Ngadri.

Ngadri juga mengaku tidak akan ikut dalam bursa pemilihan ketua PCNU lagi. Sebab, Ngadri sudah menjadi ketua selama 3 periode. Yakni, 2008 – 2023.

Usai pembukaan dilanjutkan dengan pleno I yang diselenggarakan di Kantor PCNU. Pleno 1 membahas dan mengesahkan jadwal acara dan tata tertib Konfercab. Serta memilih pimpinan sidang.

Sementara itu, salah satu kandidat yang akan maju dalam pemilihan Ketua PCNU periode 2023 – 2028, Dr. (c) Mabrur Syah, SPdI, SIPI,MHI  mengaku siap maju dalam bursa.

‘’Jika diberikan amanah dalam Konfercab ini, saya siap menjalankan program yang dirumuskan dalam Konfercab,’’ demikian Mabrur Syah selepas mengikuti upacara pembukaan Konfercab dan bersiap mengikuti pleno 1. (rhy)

Editor : Rahman Jasin