MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Sebanyak 938 guru ikuti workshop guru asyik menyenangkan (Gurame) yang digelar Dinas Dikbud di GOR Curup, Selasa, (19/12) pagi.

Workshop Gurame merdeka mengajar dan merdeka belajar yang mengusung tema : ‘’Sukses Menjadi Guru Kreatif, Inovatif dan Menyenangkan’’ itu dibuka Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM. Serta menampilkan Kang Deden Hamsyah selaku konsultan anak dan trainer dari Jakarta sebagai narasumber.

Ke-938 guru itu terdiri dari 556 guru SD kelas bawah, 167 guru TK, 185 guru PAUD, 30 guru penggerak angkatan 5, 7 dan 8. 33 guru dari sekolah penggerak angkatan 1 dan 2.

Kehadiran Bupati disambut sekapur sirih adat yang diberikan penari cilik murid TK Bhayangkari. Serta disambut hentakan musik dhol yang ditampilkan Sanggar Boloak Tun Ite SMPN 1.

‘’Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran instrakurikuler yang beragam. Dimana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi sedangkan di sisi lain guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik,’’ kata bupati usai membuka workshop yang ditandai dengan pemukulan dhol bersama Kadis Dikbud, Kadis Pora Noprianto serta perwakilan dari unsur Forkopimda.

Dikatakan, untuk mendukung visi Pendidikan Indonesia dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran kurikulum merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel. Sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi terobosan. Tujuannya untuk membantu guru dan kepala sekolah mengubah proses belajar menjadi lebih relevan, mendalam dan menyenangkan. Sehingga peserta didikpun menjadi lebih mudah memahami pembelajaran yang dilakukan.

Sedangkan Kadis Dikbud, Rezza Pahlevie, SH, MM menjelaskan bahwa workshop Gurame dilaksanakan secara mandiri. Ini membuktikan bahwa guru tetap berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

‘’Kurikulum merdeka memberikan kesempatan guru untuk berkreativitas dan inovatif. Workshop ini bertujuan membantu mengembangkan potensi guru,’’ ujarnya.

Rezza juga mengimbau para guru untuk menjauhi dan tidak melakukan perbuatan asusila. Karena perbuatan itu bukan hanya merugikan guru tapi juga mencoreng nama baik dunia pendidikan.

Ketua panitia pelaksana workshop Gurame, Zakaria, SPd, menyebutkan tujuan dari pelaksanaan workshop. ‘’Workshop ini untuk menambah kompetensi guru terkait program kurikulum merdeka yang menyenangkan. Untuk mendukung visi dan misi Pendidikan Indonesia sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, kurikulum merdeka yang dikembangkan lebih fleksibel. Sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik,’’ demikian Zakaria mengakhiri. (rhy)

Editor : Rahman Jasin