MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Sebanyak 135 penyandang disabilitas dan orangtua ABK (Anak berkebutuhan khusus) di Kabupaten Rejang Lebong mengikuti pelatihan kewirausahaan yang bernama program R.I.S.E.

Pelatihan yang dilaksanalan oleh
People Systems Consultancy (PSC) Indonesia dibuka oleh Asisten III Setdakab Rejang Lebong Drs. H. Sumardi,M.Si di Gedung Serba Guna (GSG) Curup, tadi pagi Rabu (3/5).

Dalam kesempatan itu, Asisten III Drs. H. Sumardi,M.Si mengatakan, program R.I.S.E. merupakan program pemberdayaan ekonomi yang berupaya memberikan
dukungan nyata bagi masyarakat kurang mampu, khususnya bagi penyandang disabilitas
agar memberikan dampak dalam peningkatan pendapatan sehingga membantu tercapainya
kebebasan finansial.

Para pelaku usaha UMKM kata Sumardi, mendapatkan dukungan secara berkelanjutan dan transfer ilmu dari para sukarelawan Maybank yang terampil melalui program pelatihan yang intensif, pembinaan yang fokus, dan juga pendampingan jangka panjang.

“Program ini membangun
kecerdasan dan juga inklusi keuangan bagi para penyandang disabilitas dan masyarakat
yang kurang mampu,” ujar Sumardi, Rabu (3/5).

“Kami memang menyadari bahwa tantangan bagi teman – teman difabel khususnya di Rejang
Lebong ini semakin meningkat,” lanjutnya.

Persaingan yang semakin besar membutuhkan para pelaku
usaha harus berusaha bukan hanya lebih keras namun juga dituntut untuk bisa memiliki
inovasi dan juga pemahaman manajemen yang baik khususnya di bidang usaha dan
keuangan.

“Oleh karena itu dengan dibukanya pelatihan kewirausahaan R.I.S.E. ini sedikit banyak diharapkan mampu memenuhi tuntutan tersebut untuk dapat meningkatkan
pendapatan usaha teman – teman semuanya,” ungkap Sumardi.

Sumardi mengatakan pihaknya patut bersyukur bahwa pelatihan R.I.S.E dapat dilaksanakan di Kabupaten Rejang
Lebong dengan melibatkan 135 peserta terdaftar dari seluruh Kabupaten Rejang Lebong.

“Kami berharap teman-teman disabilitas dan Orangtua ABK dapat mengoptimalkan
kesempatan ini dengan baik dan menerapkan ilmu yang sudah dipelajari nantinya.

“Sehingga, kemampuan para peserta untuk dapat mandiri secara finansial akan meningkat, mengembangkan kemampuan berwirausaha yang dimana memberikan peningkatan
standar hidup teman-teman disabilitas,” tambahnya.

“Kunci utama dari program ini yang juga menghasilkan usaha yang lebih kokoh,” tutup Sumardi. (Reporter Andi, Editor Aditya MCRL)