MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Pergelaran seni Sanggar Semulen Perjako yang berkolaborasi dengan siswa SLB Curup berhasil memukau Wabup Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah, SH dan Anggota DPD RI, Sultan Bahtiar Najamudin dan Ketua DPRD, Mahdi Husen. Serta sederet pejabat eselon II dan III jajaran Pemkab Rejang Lebong.

Pentas sen bertajuk ‘’Ca’o Menganyuk Kutei Jang’’ yang mengangkat nilai nilai tradisi Rejang itu digelar di Gedung Serba Guna Lapangan Setia Negara Curup mulai pukul 10.30 WIB, Senin, (6/11).

Setibanya di Gedung pentas, Wabup, Ketua DPRD dan DPD-RI lebih dulu disambut tari persembahan. Anak sangei cantik memberikan sekapur sirih tanda selamat datang.

Pentas pertama berupa sendratari ‘’Majai Malang Butung dan Dayang Jelingan’’ tari mengangkat kearifan local itu berkisah tentang pasangan suami istri, Majai Malang Butung dan Dayang Jelingan yang kaya raya tapi belum dikaruniai anak.

Lalu pasangan ini berusaha meminta pertolongan dukun saksi Rano Kesian. Tapi setelah bertahun tahun berobat pasangan ini belum juga dikaruniai anak. Kemudian, pasangan itu menggelar upacara adat ‘’Menganyuk’’ menurunkan penei di halaman. Akhirnya usaha yang dilakukan berhasil.

Sendratari ini, diawali dengan kemunculan pasangan suami istri duduk tercenung di sudut panggung. Lalu, dukun perempuan melakukan ritual dengan menari.

Irama music gong kelintang kian menghentak. Asap mengepul memenuhi panggung menambah suasana semakin mistis. Dukun dan pasangan itu keluar panggung. Dan 2 penari perempun muncul. Tak lama kemudian, pasangan itu muncul. Sang istri menggendong bayi. Anehnya, bayi yang digendong langsung dibuang. Sang dukun masuk dan menari bersama pasangan itu dalam komposisi membentuk lingkaran setelah itu, para penari keluar panggung.

Tari lain yang ditampilkan adalah tari kreasi ‘’Cuci Kampung’’ dan ‘’Cindai Nusantara’’. Sedangkan siswa siswa SLB menampilkan Fashion Show dan lagu.

‘’Kita dari Sanggar Semulen Perjako Curup mencoba berkolaborasi dengan anak anak berkebutuhan khusus dari sekolah luar biasa (SLB) Curup. Kita memberi panggung untuk anak-anak SLB. Melatih anak-anak SLB ini sangat susah. Dan butuh kesabaran ekstra. Namun, upaya dan kesabaran para pelatih kita telah membuahkan hasil. Hari ini, anak-anak SD, SMP dan SMA SLB itu mampu mengekspresikan diri dalam pentas seni ini. Khususnya seni music dan tari,’’ ujar Ketua Sanggar Semulen Perjako, Daharis, SH.

Daharis juga memperkenalkan sederet pelatih seni dari sanggarnya. Terdiri dari, Angga dan Sulaiman pelatih music, Andin dan Indah (tari). Ditambah guru dan kepala sekolah SLB, Agusetya Budi.

Sultan Bahktiar Najamudin, mengeapresiasi langkah Sanggar Semulen Perjako yang menggelar pentas seni yang berkolaborasi dengan siswa SLB.

‘’Sejak dulu, Rejang Lebong banyak melarikan seniman seniman kreatif. Bayangkan, anak anak disabilitas bisa naik panggung mengekspresikan karyanya,’’ tutur Sultan. Setelah itu Sultan memberikan bantuan dana untuk sanggar.

Hal senada disampaikan Wabup, Hendra Wahyudiansyah. ‘’Saya sangat terharu menyaksikan pertunjukan ini. Bayangkan, anak anak penyandang disabilitas mampu berkreativitas di atas pentas. Jadi ini merupakan salah satu upaya memberikan kesempatan anak-anak disabilitas untuk berekspresi. Sebab, anak disabilitas harus diberikan kesempatan yang sama. Anak anak itu harus diberikan perlakukan yang sama. Sebab, mereka punya hak yang sama hanya saja nasibnya kurang beruntung,’’ ujar Wabup mengakhiri. (rhy)

Editor : Rahman Jasin