MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Kepala BLUD UPT Puskesmas Curup, dr. Rahmadianti merasa optimis mampu meraih akreditasi paripurna dalam penilaian akreditasi yang dilakukan tim surveyor dari LPAPKP, 4-6 Desember 2023.

‘’Kita optimis Puskesmas Curup bisa meraik akreditasi paripurna. Sebab, sebelumnya, periode 2016-2019 kita meraih akreditasi dasar. Lalu, periode 2019 – 2022 dengan akreditasi utama. Untuk itu kita berupaya memenuhi seluruh kriteria penilaian yang diinginkan tim surveyor,’’ ungkap dr. Rahmadianti saat menyambut kunjungan tim surveyor yang terdiri dari dr. Yanrizal , SKM, MKes dan dr. Ana Marlina, Senin, (4/12).

Prosesi penyambutan tim surveyor Re-akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (LPAPKP) ini dihadiri Kadis Kesehatan Rejang Lebong, Rephi Meido Satria, SKM, Camat Curup, R.Gunawan Wibisono. Serta seluruh top management Puskesmas.

Dikatakan Rahmadianti, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Curup mencapai 33.942 jiwa dengan luas wiayah 43,92 hektare terdiri dari 11 kelurahan. Yakni, Kelurahan Kepala Siring, Dwi Tunggal, Air Putih Lama, Air Putih Baru, Talang Benih, Pasar Baru. Ditambah Kelurahan Pasar Tengah, Adirejo, Jalan Baru, Air Rambai dan Kelurahan Timbul Rejo.

‘’Puskesmas Curup didukung 43 PNS, 4 tenaga kontrak dan TKS sebanyak 19 orang. 2 diantaranya tenaga dokter. Yakni, doker umum dan dokter gigi,’’ tuturnya.

Saat ini lanjut Rahmadianti, ada 2 pola layanan yang dilakukan Puskesmas Curup. Pertama pelayanan di dalam gedung berupa ruang pelayanan umum, pelayanan gigi, pelayanan lansia, pelayanan ibu dan pelayanan anak. Pelayanan triasih, pelayanan gawat darurat dan pelayanan remaja. Pelayanan pendaftaran pasien, laboratorium, apotek dan ruang ramah anak. Serta pelayanan konsultasi gizi, Promkes, kesling. Ruang pelayanan TB. Plus, ruang pelayanan USG.

‘’Sedangkan di luar gedung terdiri dari, layanan Posyandu, Posbindu Lansia dan PTM. Pelacakan kasus ibu, bayi dan balita. Penyelidikan epidemiologi. Surveilans penyakit menular, investigasi TB dan pelacakan TB. Inspeksi sanitasi dan STBM. Keperawatan kesehatan masyarakat/ Upaya kesehatan sekolah, penyuluh kesehatan masyarakat, kesehatan kerja dan olah raga. Serta pembinaan tanaman obat keluarga,’’ tutur Rahmadianti.

‘’Ada 3 inovasi yang kita kembangkan saat ini. Yakni, inovasi Sigercep tentang deteksi gerakan cek factor resiko PTM. Lalu, Kolase Pro Ginting tentang kolaborasi lintas program dan lintas sector dalam pencegahan dan penurunan stunting. Plus, One Stop Service untuk Lansia dan disabilitas,’’ papar Rahmadianti.

Sementara Kadis Kesehatan, Rephi Meido Satria mengungkapkan, akreditasi merupakan proses validasi dari segala aspek yang dimiliki Puskesmas. ‘’Diharapkan Puskesmas dapat memberikan informasi yang benar. Sehingga mendapat gambaran seberapa besar input, proses dan output di Puskesmas ini. Semoga akreditasi ini membawa manfaat dalam peningkatan mutu layanan Puskesmas ini,’’ kata Rephi.

Ketua tim surveyor akreditasi, dr. Yanrizal, SKM, MKM, menjelaskan, tim akan melakukan pemeriksaan terhadap standar kwalitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Curup. Serta menelaah dokumen dan melakukan pengamatan proses pelayanan dan fasilitas yang dapat menjamin kesehatan pengunjung.

‘’Penilaian akan kita laksanakan selama 3 hari, 4-6 Desember 2023. Khususnya terkait kepatuhan dalam penerapan standar pelayanan. Selama 3 hari pula kita mengambil kendali waktu pelayanan di Puskesmas ini. Apakah Puskesmas ini bisa lulus akreditasi paripurna atau tidak tergantung dari hasil pengamatan kita selama 3 hari kedepan. Akreditasi ini merupakan pengakuan atas mutu pelayanan yang diberikan di Puskesmas ini. Termasuk inovasi apa yang dilakukan Puskesmas terkait peningkatan kualitas pelayanannya,’’ demikian Yanrizal. (rhy)

Editor : Rahman Jasin