MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bupati Rejang Lebong, Drs. H.Syamsul Effendi, MM melaunching program universal healthy coverage (UHC) atau layanan Kesehatan semesta. Launching dilaksanakan di pendopo rumah dinas bupati, Senin, (6/11).

Launching UHT itu dihadir Deputi Direksi Kepwil III BPJS, Yudi Bastia, S.Kom. Wabup, Hendra Wahyudiansyah, SH, Ketua DPRD, Mahdi Husen, SH, MSi,Sekdakab, Yusran Fauzi, ST dan Kadis Kesehatan Prov Bengkulu, Herwan Antoni. Ditambah Perwakilan Kejari, Kodim dan Polres. Serta para kepala dinas instansi jajaran Pemkab Rejang Lebong. Termasuk ibu-ibu pengurus dan anggota Yayasan Jantung Sehat Indonesia (YJI).

Sebelumnya, Yudi Bastia disambut secara adat oleh Bupati dan unsur Forkopimda. Dan dilanjutkan pelepasan balon tanda launching UHC.

‘’Launching UHC ini merupakan hadiah dari Pemkab untuk masyarakat melalui Dinas Kesehatan dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun 2023,’’ kata Bupati.

Dikatakan, terhitung 1 Oktober 2023, Rejang Lebong menjadi salah satu kabupaten yang mencapai universal healthy coverage atau jaminan kesehatan semesta dengan total peserta JKN-KIS yang dibiaya Pemkab sebanyak 276.674 peserta atau 97,27 persen dari jumlah penduduk 282.146 jiwa. Per 1 November 2023 peserta JKN-KIS bertambah menjadi 276.989 atau 98,06 persen dari jumlah penduduk,’’ jelas Bupati.

Pencapai UHC itu lanjut Bupati, merupakan wujud nyata komitmen Pemkab. Sekaligus langkah konkret dalam memberika pelayanan Kesehatan yang merata kepada masyarakat. Serta dukungan untuk kesuksesan program JKN.

‘’Tahun ini Rejang Lebong menerima beberapa penghargaan dari pusat. Yakni, RSUD dapat predikat paripurna, penurunan percepatan stunting masuk nominasi dan kita mendapat hadiah Rp 5,7 miliar. Dan kini kita dapat UHC dengan capaiaan kepersertaan JKN-KIS sebanyak 98,06 persen dari jumlah penduduk.Keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras tim Dinas Kesehatan dan seluruh pihak terkait.Termasuk dukungan dana APBD,’’ ujar Bupati.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Prov Bengkulu, Herwan Antoni, mengakui bahwa JKN-KIS yang direalisasikan Pemprov mencapai 38.000 perserta. Dan penambahan di Bulan Agustus 2023 sebanyak 600 peserta.

‘’Seluruh rumah sakit, puskesmas dilarang menolak pasien. Sebab, hanya dengan memperlihatkan KTP maka, kepesertaan JKN-KIS sudah bisa diaktifkan. Intinya, pasien harus dilayani dan urusan pembayarannya dapat dilakukan melalui JKN-KIS. Jadi, pasien jangan lagi ditarik biaya apapun. Atau tambahan biaya obat juga diperbolehkan. Kalau selama ini masa rawat inap dibatasi selama 5 hari, kini tidak lagi terbatas. Yang penting pasien dirawat sampai sembuh sampai dinyatakan dokter boleh pulang baru pulang,’’ tukas Herwan Antoni.

Tahun 2024, lanjut Herwan Antoni, seluruh penduduk Provinsi Bengkulu sudah menjadi peserta JKN-KIS.

Sedangkan, Deputi Direksi BPJS Kepwil VII, Yudi Bastia, S.Kom, secara nasional pada RPJMN 2020 – 2024 kepesertaan JKN-KIS minimal mencapai 98 persen.

‘’Per 1 November 2023 sudah mencapai 265.834.666 peserta atau 95,71 persen dari jumlah penduduk. Sehingga masih ada 11.915.118 jiwa yang belum menjadi peserta JKN-KIS,’’ papar Yudi Bastia.

Setelah dilanjutkan dengan pembagian kartu JKN-KIS kepada 11 peserta. Terdiri dari Abdul Mutadi, Rubini, Duladi, Mukmin, Jaenal Arifin, M. Abdu Dalam Firdaus. Serta, Juredi, Lilis Suryani, Siti Aisa dan Erma Herawati. Pemberian kartu simbolik itu disampaikan Bupati, Wabup, Ketua DPRD, Mahdi Husen. Deputi Direksi BPJS, Kadiskes Prov, Sekda dan unsur Forkpimda.

Serta dilanjutkan senam jantung sehat dan senam Rejang Lebong Bercahaya Bersama Yayasan Jantung Sehat Indonesia. (rhy)

Editor : Rahman Jasin