MEDIA CENTER REJANG LEBONG-Pengangkutan sampah di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, sempat terganggu akibat perubahan sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) dari tunai ke non-tunai. Akibatnya, sejumlah truk pengangkut sampah tidak dapat beroperasi secara maksimal dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rejang Lebong, Budianto, menyampaikan bahwa penyesuaian sedang dilakukan agar kendaraan operasional dapat kembali mengisi bahan bakar menggunakan sistem pembayaran baru.

“Peralihan dari sistem tunai ke nontunai memerlukan proses teknis, termasuk aktivasi dan integrasi dengan sistem yang berlaku di SPBU. Kami targetkan pelayanan pengangkutan sampah kembali berjalan normal mulai Jumat, 9 Mei 2025,” kata Budianto di Rejang Lebong, Rabu (8/5/2025).

Ia menambahkan, keterlambatan pengangkutan ini bersifat sementara. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pengelola SPBU untuk mempercepat proses transisi.

Selama masa penyesuaian, Dinas Lingkungan Hidup mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap mengikuti jadwal yang telah ditentukan.

“Kami mohon masyarakat bersabar dan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kebersihan di wilayah ini,” ujar Budianto.

Menurut data dinas, truk pengangkut sampah melayani sejumlah kecamatan di wilayah Rejang Lebong dengan ritme angkut harian. Gangguan operasional selama dua hingga tiga hari berdampak pada keterlambatan penjemputan sampah di beberapa titik.

Pemerintah daerah menegaskan bahwa sistem nontunai diberlakukan sebagai bagian dari kebijakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, termasuk pembelian BBM untuk kendaraan dinas.(mcrl2)