MEDIA CENTER REJANG LEBONG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Bengkulu, menyiapkan strategi baru untuk mendorong kopi lokal menembus pasar internasional.
Salah satu langkah yang tengah disiapkan adalah mengaktifkan kembali Perusahaan Umum Daerah (Perumda) agar menjadi pusat pengelolaan sekaligus ekspor kopi Rejang Lebong.
Bupati Rejang Lebong, HM Fikri, SE, M.AP, mengatakan, selama ini Perumda belum berjalan optimal. Ke depan, badan usaha milik daerah itu akan difungsikan sebagai shelter kopi yang mampu mengoordinasikan produksi dan distribusi kopi lokal agar lebih terorganisasi dan kompetitif.
“Perumda akan kita dorong menjadi shelter kopi Rejang Lebong. Dengan begitu, kopi kita bisa lebih terorganisir dan punya daya saing untuk masuk ke pasar nasional bahkan dunia,” kata Fikri, di Rejang Lebong, Senin 6 Mei 2025.
Langkah awal yang akan dilakukan pemerintah daerah adalah menghimpun seluruh pelaku usaha kopi dalam waktu dekat. Pertemuan ini diharapkan bisa menyatukan visi serta menyusun langkah bersama dalam pengembangan industri kopi daerah.
Upaya Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Salah satunya melalui rencana pembangunan pelabuhan ekspor di wilayah provinsi, yang akan mempermudah jalur distribusi komoditas unggulan, termasuk kopi.
“Jika ekspor langsung bisa dilakukan, maka Perumda juga akan mendapatkan keuntungan langsung. Ini bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru dan berkelanjutan,” ujar Bupati Fikri.
Menurut data awal, produksi kopi di Rejang Lebong mencapai sekitar 150 ribu ton per tahun.
Meski begitu, pemerintah daerah akan memperbarui dan memverifikasi data tersebut untuk memastikan akurasi sebagai dasar perumusan kebijakan ke depan.
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melihat sektor kopi sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru yang menjanjikan.
Karena itu, pengaktifan kembali Perumda dinilai menjadi langkah penting dalam mendorong industrialisasi dan ekspor kopi secara berkelanjutan.
“Kami memohon dukungan semua pihak agar upaya ini bisa berjalan dengan baik. Kita berkomitmen mengaktifkan BUMD dan menjadikan kopi sebagai sektor unggulan Rejang Lebong,” tutup Bupati Fikri.(mcrl2)