MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor retribusi pasar.
Salah satu langkah nyata datang dari Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM), Anes Rahman, S.Sos., M.Sos, yang langsung turun ke lapangan meninjau kondisi pasar-pasar di Kabupaten Rejang Lebong.
Langkah ini bukan tanpa alasan, sejak beberapa tahun terakhir, capaian PAD dari retribusi pasar di Rejang Lebong tak pernah menyentuh angka ideal.
Dari target Rp1,2 miliar per tahun, realisasi hanya berkisar 50 persen. Penyebab utamanya adalah banyaknya kios yang kosong dan pedagang yang menunggak biaya sewa karena minimnya pembeli.
Oleh karena itu, sejak Senin, 28 April 2025 hingga hari ini, Rabu 30 April 2025, Anes bergerak aktif mengunjungi sejumlah pasar seperti Pasar Kuliner Lapangan Setia Negara, Pasar Bang Mego Curup, Pasar Atas Curup, dan beberapa pasar lainnya.
Ia tidak hanya meninjau kondisi lapangan, tetapi juga mendampingi petugas retribusi untuk menagih biaya sewa sekaligus berdialog langsung dengan para pedagang.
“Hal ini kita lakukan sebagai upaya memaksimalkan capaian realisasi PAD dari retribusi pasar. Kita ingin tahu kondisi ril di lapangan, bukan hanya data di atas kertas,” tegas Anes.
Ia juga mengungkap bahwa sepinya aktivitas jual beli menjadi tantangan tersendiri. Tak sedikit kios tutup karena kalah bersaing dengan tren belanja online.
Untuk itu, Anes mendorong pedagang agar tak hanya mengandalkan toko fisik, tapi juga aktif berjualan lewat media sosial dan platform digital.
“Sekarang ini pedagang harus adaptif. Selain berjualan offline, coba manfaatkan media sosial atau marketplace. Kita juga akan cari solusi bagaimana pasar ini bisa kembali ramai seperti dulu,” lanjutnya.
Kebijakan turun langsung ke lapangan ini mendapat dukungan dari para pedagang. Rina, salah satu pedagang di Pasar Bang Mego Curup, mengaku lega karena suara mereka mulai didengar.
“Memang sepi, Pak. Kadang satu hari tak ada pembeli sama sekali. Tapi kalau pemerintah sudah turun langsung begini, kami jadi lebih semangat dan berharap ada solusi nyata,” ungkapnya.
Langkah progresif ini juga sejalan dengan instruksi langsung dari Bupati Rejang Lebong yang menekankan pentingnya pendekatan langsung ke masyarakat demi percepatan pembangunan.
Dengan pola kerja kolaboratif dan responsif, Pemkab Rejang Lebong optimis bisa mengubah tantangan menjadi peluang, dan mengembalikan geliat ekonomi pasar tradisional yang selama ini menjadi denyut nadi masyarakat.
Anes menambahkan, turun langsung ke pasar-pasar ini masih akan terus pihaknya lakukan sampai waktu yang belum ditentukan.(MCRL01)