MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong melaksanakan Apel Siaga Bencana Tahun 2023 yang dilaksanakan di Lapangan Koramil/409-05 Curup tadi pagi Rabu (5/4).

Apel tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi,MM, serta dihadiri oleh unsur FKPD (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.

Serta diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari unsur TNI (Tentara Nasional Indonesia), BRIMOB (Brigade Mobil), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Polisi Militer (PM), Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), PSC, Dinas Damkar (Pemadam Kebakaran), dan Organisasi Relawan Kebencanaan.

Dalam kesempatan ini, Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi,MM menjelaskan, tujuan dilaksanakan Apel Siaga Bencana untuk mengantisipasi bencana alam yang ada dan mengoptimalkan persiapan, peralatan serta perlengkapan masing-masing komponen.

“Apalagi Kabupaten Rejang Lebong rentang berpotensi tanah longsor dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga perlunya antisipasi dan kewaspadaan,” ungkap Bupati dengan penuh optimis dan semangatnya, Rabu (5/4).

Besar harapan Bupati Rejang Lebong, tidak ada bencana alam yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat terutama saat mendekati Hari Raya Idul Fitri di tahun 2023 ini.

“Semoga tidak ada bencana alam yang dapat mengangu aktivitas masyarakat terutama saat lebaran nanti termasuk apa bila terjadi tanah longsong yang dapat mengakibatkan jalan tertutup,” ujar Bupati kembali.

Oleh karena itu, Bupati Rejang Lebong meminta agar semua komponen dapat berpartisipasi aktif dan meningkatkan komunikasi demi terciptanya koordinasi yang baik.

“Semoga ini menjadi prioritas kita agar tercapai kesiapsiagaan dan manajemen penanggulan bencana yang optimal,” ungkapnya.

Menurut informasi disampaikan Bupati, Kabupaten Rejang Lebong saat ini telah membentuk 12 Desa Tangguh Bencana (DTB) dan 6 Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB).

Dalam kesempatan itu juga Bupati menyampaikan, ada tujuh poin penting yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas ini, diantaranya meliputi,

1. Meningkatkan sinergisitas antar stakeholder dalam upaya mitigasi serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

2. Melakukan pendekatan secara preventif kepada masyarakat terkait peran serta dalam menghadapi bencana

3. Melakukan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personil yang akan ditugaskan sehingga dapat siap dalam menjalankan tugas dan fungsinya

4. Menyikapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi sekaligus menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana

5. Melakukan koordinasi untuk menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evaluasi yang benar dan tepat

6. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan agar siap pakai pada saat penanggulangan bencana

7. Dan dapat terus mematuhi prokes di manapun dan kapanpun.(Reporter Sonya, Editor Aditya MCRL)