MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menegaskan komitmennya dalam menggali potensi ekonomi lokal yang strategis. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Rejang Lebong, HM. Fikri Thobari, SE, MAP, saat menjadi narasumber dalam kegiatan BUKIT KABA 2025 (Bincang Urusan Ekonomi dan Kebijakan Terintegrasi Kajian dan Statistik Terbaru) yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu di Ballroom Hotel Sepanak, Curup, Rabu (23/7/2025), pukul 09.30 WIB.

Dalam paparannya, Bupati Fikri menyoroti potensi unggulan Rejang Lebong, mulai dari pertanian, perkebunan kopi, hingga sektor pariwisata.

“Berdasarkan data dari KPP Pratama Curup, PPN dari jual beli kopi di Rejang Lebong mencapai ratusan miliar per tahun. Sekitar 62.000 ton kopi berhasil dijual ke luar daerah setiap tahunnya. Ini potensi besar yang bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Bupati Fikri.

Namun, ia menegaskan bahwa pengenaan retribusi kopi justru akan membebani petani. Sebagai solusinya, Pemkab Rejang Lebong berencana membangun perkebunan kopi milik daerah yang dikelola oleh BUMD, dengan dukungan kerja sama dari Bank Tanah untuk menggarap lahan eks-HGU dan lahan negara seluas 5.000 hingga 10.000 hektare.

Dorong Wisata dan Sport Tourism
Selain sektor perkebunan, sektor pariwisata juga menjadi perhatian Pemkab. Rejang Lebong kini memiliki 94 destinasi wisata yang dikembangkan untuk menjadikan daerah ini sebagai kabupaten tujuan wisata.

“Salah satu objek unggulan kita adalah Danau Mas Harun Bastari. Untuk menghidupkan wisata air, kita telah siapkan 10 kano, bahkan sudah dilakukan uji coba olahraga paralayang. Dampaknya positif, jumlah pengunjung meningkat, dan pedagang kuliner sekitar danau ikut merasakan manfaat ekonomi,” ungkap Bupati Fikri.

Ia juga mengumumkan bahwa dalam waktu dekat akan digelar parade paralayang yang didukung 50 pilot paralayang. Bupati berharap BI dapat berperan aktif, termasuk membantu penyediaan fasilitas olahraga dan mendukung pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di destinasi tersebut.

Sinergi dan Stabilitas Ekonomi
Kegiatan BUKIT KABA 2025 dibuka oleh Asisten II Setdaprov Bengkulu, RA. Denni, SH, MM, yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak, khususnya BI, dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pada triwulan I 2025, ekonomi Bengkulu tumbuh 4,48 persen (yoy), meningkat dari realisasi triwulan IV 2024 sebesar 4,55 persen. BI bersama TPID telah menjaga inflasi tetap dalam sasaran nasional di kisaran 2,5 persen ±1 persen, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi,” terang Denni.

Ia menyebut Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong sebagai tiga pilar ekonomi Bengkulu, yang saling melengkapi dari sisi potensi pertanian, agroindustri, pariwisata, hingga sumber daya alam dan pendidikan.

Narasumber Lain Hadir
Selain Bupati Rejang Lebong, kegiatan ini juga diisi oleh berbagai narasumber, di antaranya Wakil Bupati Kepahiang, Ir. Abdul Hafidz, M.Si, yang menyampaikan strategi pengelolaan kopi di Kepahiang. Hadir pula Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, Rektor UPP Dr. Rahiman Dani, MA, serta para akademisi dari IAIN Curup dan pejabat daerah lainnya.

Kegiatan ini turut melibatkan pelaku ekonomi, pejabat vertikal provinsi, serta pemangku kepentingan dari tiga kabupaten untuk membahas arah kebijakan ekonomi berbasis data dan potensi lokal.(mcrl/protokol/rahman)