MEDIA CENTER REJANG LEBONG — Kreativitas pemuda Rejang Lebong kembali mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
Dalam ajang Kreativesia 2025 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), salah satu peserta asal Kabupaten Rejang Lebong, Yufrans Adi Makita, berhasil meraih penghargaan nasional berkat karya inovatifnya: robot pusat informasi pelayanan publik.

Pemuda berusia 23 tahun itu menciptakan robot hanya dalam waktu satu minggu. Meski singkat, hasilnya menunjukkan potensi besar anak muda daerah dalam teknologi informasi dan robotika.

“Sebenarnya ini pengembangan dari karya lomba lama yang saya sempurnakan lagi. Robot ini berfungsi sebagai pusat informasi pelayanan untuk membantu masyarakat mendapatkan data secara cepat dan efisien,” ujar Yufrans, Kamis (16/10).

Dari Rejang Lebong untuk Indonesia

Dalam kompetisi tingkat nasional ini, ratusan peserta dari 35 provinsi mengikuti delapan kategori ekonomi kreatif.
Yufrans mewakili Provinsi Bengkulu di bidang Teknologi Informasi (IT) Perangkat Keras, bersaing dengan peserta dari tujuh provinsi lainnya.

Ajang Kreativesia 2025 menjadi wadah bagi generasi muda menampilkan potensi kreatif dalam berbagai bidang — mulai dari teknologi informasi, kriya, musik, film, kuliner, hingga desain grafis.

Yufrans, kelahiran Rejang Lebong, 1 April 2002, merupakan putra dari Tugiman dan Inem, alumni SMKN 2 Rejang Lebong, dan telah menyelesaikan studi S1 Ilmu Komputer di Universitas Pat Petulai Rejang Lebong.
Minatnya di bidang robotika tumbuh berkat bimbingan dosen sekaligus mentor, Wimmy Hartawan.

Berawal dari juara 3 di tingkat provinsi Bengkulu tahun 2023, Yufrans kemudian menjadi juara 1 melalui Jambore Pemuda Daerah (JPD) dan melaju ke tingkat nasional di Palembang.

“Awalnya biaya sangat terbatas, tapi semangat untuk membawa nama daerah lebih besar. Saya ingin menunjukkan bahwa dari daerah pun bisa lahir karya yang berdampak,” ungkapnya.

Robot Informasi Layanan Publik

Karya robot ciptaan Yufrans dirancang sebagai asisten interaktif berbasis data digital yang dapat membantu masyarakat mengakses layanan publik secara cepat dan efisien.
Ke depan, ia berencana mengembangkan sistem robot tersebut bersama dua juri nasional dari kalangan perusahaan yang telah menyatakan minat untuk berkolaborasi.

“Saya ingin karya ini bisa dikembangkan lebih luas dan memberi manfaat nyata. Sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk bekerja sama,” ujarnya.

Yufrans berharap pemerintah daerah bisa memberi ruang dan perhatian lebih bagi pemuda berprestasi.
“Banyak anak muda di daerah punya ide luar biasa. Harapan saya, dinas-dinas terkait bisa lebih aktif membina calon-calon juara berikutnya,” katanya.

Bupati Fikri: Bukti Anak Rejang Lebong Punya Daya Saing Nasional

Bupati Rejang Lebong, H.M. Fikri Thobari, S.E., M.AP., menyampaikan rasa bangganya atas capaian yang diraih Yufrans.
Menurutnya, prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Rejang Lebong mampu bersaing di tingkat nasional.

“Prestasi seperti ini membuktikan anak muda Rejang Lebong memiliki daya saing tinggi. Pemerintah daerah akan terus memfasilitasi dan memberi dukungan agar potensi mereka berkembang lebih luas,” kata Bupati Fikri.

Ia juga berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi pemuda lain untuk berani berinovasi.
“Semoga prestasi ini memantik semangat anak muda lainnya untuk terus berkarya dan membawa nama baik daerah,” tambahnya.

Kreativesia 2025: Wadah Kreativitas Pemuda Indonesia

Ajang Kreativesia 2025 resmi dibuka di halaman DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, Kamis (16/10/2025).
Pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan Band The Lantis dan tarian budaya khas Palembang yang memukau ratusan peserta.

Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora Yohan hadir mewakili Menpora RI membuka acara.
“Pemuda selalu tampil di depan sebagai pelopor dalam berbagai bidang. Mereka adalah agen perubahan, kekuatan moral, dan kontrol sosial,” ujarnya.

Ketua Panitia sekaligus Asisten Deputi Bina Kepemudaan Badan Usaha dan Swasta Kemenpora, Muhammad Adsan, menambahkan,
“Kreativesia bukan sekadar festival, tapi wadah kolaborasi nasional bagi pemuda untuk berinovasi, berkarya, dan membangun jejaring kreatif lintas daerah.”

Kegiatan bertema “Muda Berkarya Bangun Indonesia Raya” ini diikuti oleh 329 peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia, dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui DIPA Kemenpora Tahun Anggaran 2025.(mcrl/bisma)