MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Spektakuler!
Langit Bukit Kaba, gunung berapi aktif dengan Kawah Hidup yang memukau, kini menjadi destinasi paralayang terbaru di Indonesia. Tim Paralayang Rejang Lebong (Paralel), dipandu Gendon Subandono, sesepuh olahraga dirgantara nasional, berhasil melakukan uji terbang perdana, menampilkan panorama dramatis dari ketinggian yang memukau wisatawan.

Pemandangan dari udara benar-benar memukau. Parasut warna-warni menari di udara, melayang di atas asap kawah mengepul, kolam kawah hijau toska, dan lereng gunung yang rimbun pepohonan. “Terbang di atas Kawah Hidup Bukit Kaba benar-benar pengalaman luar biasa. Arah angin sangat ideal, dan pemandangan memukau,” kata Gendon Subandono, Kamis (9/10/2025) yang langsung melakukan uji terbang perdana itu.

Pendaratan dilakukan di Lapangan Desa Sumber Urip, sekitar 4 km dari Bukit Kaba. Para penerbang mendarat di dekat Pos Pokdarwis Bukit Kaba.

Keberhasilan uji terbang ini mendapat apresiasi dari Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari SE MAP. “Saya bangga tim paralayang berhasil uji terbang di Bukit Kaba. Ini bukan sekadar olahraga ekstrem, tapi juga momentum mempromosikan Rejang Lebong sebagai destinasi wisata petualangan kelas dunia,” ujar Bupati Fikri.

Open Tandem Paralayang

Kegiatan Open Tandem Paralayang yang berlangsung sejak 4 Oktober hingga 4 November 2025 di Danau Mas Harun Bastari (DMHB) berhasil menarik wisatawan lokal maupun luar daerah. DMHB menampilkan parasut warna-warni. Sementara Bukit Kaba menawarkan sensasi ekstrem terbang di atas gunung berapi aktif. Hanya saja untuk Bukit Kaba belum dibuka untuk umum.

Ketua Harian KPI Rejang Lebong (Paralel), Ruly Sumanda SH MH, menambahkan, “Keberhasilan uji terbang ini membuktikan Rejang Lebong punya potensi luar biasa untuk sport tourism. Melihat alam dan aktivitas vulkanik dari udara adalah pengalaman langka yang sulit ditemui di lokasi lain.”

Bupati Fikri menegaskan, kesuksesan ini akan menjadi dorongan untuk menjadikan paralayang sebagai event tahunan. “Kami ingin Rejang Lebong dikenal sebagai kota wisata petualangan yang menantang sekaligus memukau secara visual,” tegasnya.

Aksi Paralel
Menurut Rully, kegiatan Paralel terbagi dua: survei dan uji terbang di Bukit Kaba dan Bukit Basah, untuk mengidentifikasi spot baru. “Untuk Bukit Kaba sudah berhasil. Untuk Bukit Basah tengah kami persiapkan,” jelasnya.

Untuk umum, Open Tandem Paralayang tetap diadakan di puncak Diklat kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB), dengan tiket Rp650 ribu per orang. Pilot tandem profesional akan menetap selama sebulan untuk menyesuaikan jadwal terbang dengan kondisi angin dan cuaca. “Semua pilot bersertifikat,” tambah Rully.(mcrl)