MEDIA CENTER REJANG LEBONG-Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari SE MAP, bersama Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja, melakukan kunjungan kerja ke Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan ekonomi daerah.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Ketua DPRD Juliansyah Yayan, Sekretaris Daerah Yusran Fauzi ST, dan Kepala BPKD Andi Ferdian SE. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam mengoptimalkan potensi ekonomi Rejang Lebong.

Bupati Fikri menyampaikan berbagai program pembangunan daerah yang akan difokuskan pada sektor pariwisata, perkebunan, dan pertanian, khususnya komoditas kopi yang memiliki potensi besar namun masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Ia berharap Bank Indonesia dapat terus mendukung sektor-sektor ini melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah berjalan, dengan harapan dapat ditingkatkan di masa mendatang.

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, bersama Deputi Kepala Perwakilan Dhita Aditya Nugraha, Manajer Seksi Kehumasan Fajar Setiawan, serta para manajer unit lainnya, menyampaikan proyeksi inflasi di Provinsi Bengkulu yang diperkirakan akan tetap terkendali hingga akhir tahun.

Inflasi pada April 2025 tercatat sebesar 3,2 persen (yoy), mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, bawang putih, dan beras terus menjadi perhatian utama, namun tren penurunan menunjukkan efektivitas kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah daerah.

“Koordinasi yang kuat antara BI, TPID, dan pemerintah daerah sangat penting dalam mengendalikan inflasi. Kami akan terus memperkuat sinergi, khususnya dalam pengendalian harga pangan,” ujar Wahyu Yuwana Hidayat.

Sektor Unggulan

Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini adalah pengembangan ekonomi lokal Rejang Lebong, terutama komoditas kopi.

Bupati Fikri mengungkapkan kepada pihak Bank Indonesia bahwa sektor kopi di daerahnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan, dan saat ini sudah ada minat dari investor untuk berinvestasi dalam pengembangan kopi Rejang Lebong.

Selain itu, Bank Indonesia juga turut mendukung pengembangan UMKM dan pariwisata di Rejang Lebong. Melalui dana CSR, BI telah memberikan pembinaan kepada Lestari Coffee, kelompok petani kopi di Desa IV Suka Menanti, Sari Aren, serta Pokdarwis Bukit Kaba yang berfokus pada pengembangan pariwisata berbasis alam.

Digitalisasi dan Penguatan Ekonomi Lokal
Pemkab Rejang Lebong juga meminta dukungan BI dalam percepatan digitalisasi sistem keuangan daerah serta penguatan rumah produksi lokal.

Ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengembangan sektor pariwisata.

Pemkab tengah merancang Peraturan Daerah (Perda) yang akan menetapkan Rejang Lebong sebagai kabupaten tujuan wisata.

“Pengembangan pariwisata dan penguatan sektor UMKM akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berharap Bank Indonesia dapat memberikan dukungan maksimal,” ujar Bupati Fikri.

Bank Indonesia menyambut baik permintaan tersebut dan berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah.

 

Wahyu Yuwana Hidayat menegaskan bahwa BI akan meningkatkan belanja kegiatan di Rejang Lebong, khususnya untuk program pemberdayaan UMKM dan pengembangan potensi lokal seperti gula aren.

Peternakan dan Perikanan

Selain kopi dan pariwisata, sektor peternakan dan perikanan juga menjadi fokus perhatian Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja.

Ia menyoroti potensi pengembangan kolam ikan dan distribusi bibit ikan yang dapat berdampak langsung pada pengendalian inflasi di tingkat rumah tangga.

“Dukungan dalam pemasaran hasil produk peternakan dan perikanan akan sangat berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pengendalian inflasi,” ungkap Hendri Praja.

Sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan terus diperkuat untuk menggali potensi daerah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan fokus pada sektor unggulan seperti kopi, UMKM, dan pariwisata, diharapkan Rejang Lebong dapat menjadi daerah yang semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Provinsi Bengkulu.(dero/bisma)