MEDIA CENTER REJANG LEBONG – Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, MAP, memberikan instruksi tegas kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong untuk mendukung penuh program kerja 100 hari yang saat ini tengah dijalankan Fikri-Hendri. Ia menekankan keberhasilan program ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi kinerja para pejabat.
Bupati Fikri menyampaikan tidak ada ruang bagi pejabat yang hanya ingin “numpang jabatan” tanpa komitmen nyata kepada rakyat. Ia menyoroti secara khusus program orang tua asuh untuk anak yatim piatu sebagai bentuk konkret empati sosial dan tanggung jawab moral pemerintah daerah.
“Saya tidak minta yang macam-macam. Tapi kalau menjadi orang tua asuh saja tidak mau, maka pasti kami beri catatan khusus. Mereka akan kita evaluasi. Kita harus tunjukkan bahwa kita hadir untuk rakyat, bukan hanya duduk di kursi empuk,” tegas Fikri saat hadir di SDUA Taman Harapan Curup, Selasa, 22 April 2025.
Program orang tua asuh ini mewajibkan setiap pejabat—baik eselon II, III, maupun IV untuk mengambil peran langsung dalam membina dan mendampingi anak-anak yatim piatu di wilayah Rejang Lebong. Bukan hanya berupa bantuan materi, tetapi juga pendampingan emosional dan sosial yang berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Rejang Lebong, Yusran Fauzi ST sebelumnya menyambut positif instruksi tersebut dan menyebutnya sebagai “gerakan sosial strategis” yang memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat.
“Ini bukan hanya soal membantu. Ini soal membangun generasi. Anak-anak yatim adalah tanggung jawab kita semua. Kalau kita di pemerintahan tidak peduli, siapa lagi?” katanya.
Selain program orang tua asuh, program 100 hari kerja Bupati Fikri juga mencakup percepatan pelayanan publik, revitalisasi infrastruktur dasar, dan penataan birokrasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Evaluasi kinerja akan dilakukan secara berkala dan terbuka. Bupati menegaskan bahwa pejabat yang tidak menunjukkan progres akan mendapatkan teguran, bahkan bisa saja diganti.
“Saya tidak main-main. Ini bukan waktunya basa-basi. Rejang Lebong butuh lompatan, bukan langkah lambat,” kata Bupati Fikri.
Dukungan Warga Menguat
Warganet di medsos baik facebook, instagram dan tiktok pun mulai menunjukkan antusiasme terhadap program ini. Mereka mengapresiasi langkah Bupati yang dinilai tegas namun menyentuh aspek kemanusiaan.
“Sudah saatnya pejabat turun langsung, bukan cuma dari balik meja. Program orang tua asuh ini sederhana tapi menyentuh. Semoga tidak cuma wacana,” ujar warganet di media sosial.
Dengan semangat baru dan program sosial yang menyentuh hati, Bupati Rejang Lebong berharap bisa menanamkan budaya birokrasi yang lebih peduli, transparan, dan benar-benar hadir untuk rakyat.(rizani)