MEDIA CENTER REJANG LEBONG-Sesuai program Bupati dan Wabup Rejang Lebong, HM. Fikri Thobari SE MAP dan Dr H. Hendri Praja soal ketahananan pangan serta menyukseskan astacita Presiden Prabowo, Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong menyalurkan bibit jagung sebanyak 30 ton untuk luas lahan 2 ribu hektar kepada para petani.

Bantuan para petani itu sendiri merupakan program bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby, MM. mengungkapkan bantuan benih bibit jagung tersebut cukup untuk melakukan penanaman jagung dengan luas lahan mencapai 2 ribu hektar.

“Alhamdulillah, tahun ini kita mendapat bantuan bibit jagung untuk 2 ribu hektare,” ungkap Eby.

Jumlah bantuan yang diterima tersebut, menurutnya sesuai dengan yang mereka sampaikan kepada Kementan pada tahun 2024 lalu. Dari total 30 ton bibit jagung tersebut, menurut Eby saat ini sudah disalurkan untuk tahap pertama sebanyak 14 ton.

“Penyaluran pertama telah dilaksanakan pada awal Maret 2025 lalu kepada sejumlah kelompok tani di 5 kecamatan. Ini untuk mendukung program ketahanan pangan yang pernah disampaikan Pak Bupati Fikri,” ungkap Eby.

Sedangkan untuk sisanya sebanyak 16 ton lagi, baru disalurkan kepada petani pada Senin 21 April 2025. Bantuan benih jagung tersebut diberikan kepada sejumlah kelompok tani dalam beberapa kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong.

Setelah bibit tersebut disalurkan penyedia kepada kelompok tani penerima, maka Dinas Pertanian melalui penyuluh melakukan pendampingan agar hasil dari tanaman jagung tersebut bisa lebih maksimal.

Lebih lanjut Eby mengungkapkan, dengan adanya bantuan benih jagung tersebut, maka bisa memacu peningkatan produksi jagung di Kabupaten Rejang Lebong yang saat ini secara nasional masih terus digencarkan oleh pusat.

“Selain itu, program jagung ini mendapat dukungan dari Bulog, dimana Bulog siap menyerap jagung dengan harga Rp 5.500 per Kg untuk kadar air di bawah 15 persen,” papar Eby.
Dengan adanya jaminan harga dari Bulog tersebut, maka menurutnya para petani jagung di Kabupaten Rejang Lebong tak perlu khawatir dengan perubahan harga yang biasanya sering terjadi.
Budidaya jagung sendiri, menurut Eby saat ini juga sangat menjanjikan dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Selain itu, saat ini jaggung juga sudah banyak dibutuhkan bukan hanya untuk pakan ternak saja namun juga untuk kebutuhan pangan salah satunya untuk pembuatan tepung.
Sementara itu, untuk produksi jagung di Kabupaten Rejang Lebong sendiri menurutnya bisa mencapai 10 ton perhektare tergantung dengan pola tanam yang dilakukan para petani terutama apakah masih tumpang sari atau tidaknya dengan tanamanan lain.
“Kalau hasil produksi bisa mencapai 10 ton per hektare, namun di lapangan rata-rata 6- 8 ton tergantung dengan pola tanam yang dilakukan apakah monokultur atau tumpangsari,” jelas Eby.

Hasil produksi jagung di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, menurut Eby sama dengan hasil produksi rata-rata nasional. Y aitu 6 sampai 8 ton per hektarenya.(MCRL2)